Burung ini banyak ditemui di hutan-hutan rindang dan biasanya di dekat sumber air, seperti hutan bakau atau hutan lebat sepanjang pinggiran sungai, perkebunan kelapa, serta hutan tropis. Makanan utama kecial kombo adalah nektar atau sari bunga serta serangga kecil seperti kumbang, lalat, semut, tawon kecil, dan ulat.
Ketika mencari serangga, kecial kombo akan melakukan berbagai manuver akrobatik untuk memburu mangsanya. Ia juga sering terbang melayang (hoovering) di atas bunga untuk mengisap madu yang ada di dalam bunga tersebut.
Pada musim kawin, burung jantan akan mempertahankan wilayah bersarangnya dengan bernyanyi dari pohon-pohon tinggi. Ia menjadi penjaga yang baik bagi pasangannya ketika membangun sarang dan bertelur.
Sarangnya berbentuk cawan / mangkuk terbuka, yang terbuat dari bulu-bulu halus, rerumputan kering, dan campuran bahan sarang lainnya. Biasanya burung ini tersembunyi di balik tanaman pakis atau dedaunan rindang dengan ketinggian sekitar 5 meter dari permukaan tanah. Sarangnya kerap jadi incaran binatang predator seperti ular dan kucing hutan, bahkan sering menjadi korban penipuan dariburung kedasih.
Membedakan jantan dan betina
Membedakan burung kecial kombo jantan dan betina agak sulit dilakukan pada waktu muda, karena warna bulunya hampir sama. Tetapi jika burung sudah beranjak dewasa, ada beberapa tips untuk membedakan jenis kelaminnya:
- Pada burung betina, bagian bawah perut dan paruhnya terlihat garis berwarna kuning. Bagian punggungnya juga lebih cenderung ke warna kuning.
- Postur burung jantan lebih besar daripada burung betina. Tetapi hal ini sulit dijadikan patokan, jika tidak ada pembandingnya. Jadi, harus ada burung jantan dan betina. Karena itu, item pertama bisa dijadikan patokan yang lebih akurat.
Perawatan harian
Perawatan harian ini hanya dianjurkan bagi yang sudah memilikinya, dan lebih dianjurkan lagi untuk ditangkarkan. Kecial kombo membutuhkan nektar sebagaimana kebiasaannya di alam bebas. Anda juga bisa membeli produk nektar instan dalam bentuk bubuk di poultry shop atau toko burung skala besar.
Jika susah mendapatkan nektar, bisa juga membuat nektar buatan dengan gula putih yang dilarutkan dalam air. Yang harus diperhatikan, jangan mencampurkannya dengan madu, gula merah, atau gula yang memakai pemanis buatan, karena bisa membunuh burung secara pelan-pelan.
Cara membuatnya sama seperti kita membuat air manis, yaitu mengaduk gula dengan air matang yang masih hangat/panas, agar gula bisa larut secara merata dalam air, kemudian diberikan kepada burung saat larutan sudah dingin.
Ada juga yang membuat nektar buatan dengan cara merebus air dan gula, tujuannya untuk membuang klorin serta membunuh spora jamur dan ragi yang mungkin masih menempel dalam gula. Perebusan tidak sampai mendidih, karena kita bukan hendak membuat sirup.
Dengan kata lain, sekadar memanaskan saja. Karena itu, air yang digunakan juga haruas sudah matang terlebih dulu. Dengan metode yang kedua ini, pemberian nektar buatan bisa menggunakan porsi yang lebih banyak. Jadi bisa disimpan untuk beberapa hari di dalam lemari pendingin atau kulkas.
Kroto dan serangga kecil seperti ulat hongkong kecil yang masih berwarna putih juga bisa menjadi pakan utama sehari-hari. Pemberian voer tergantung dari burungnya, apakah sudah mau makan voer atau belum. Jika belum, maka kroto dan serangga harus selalu ada agar burung tidak kurus dan tidak lemas.
Selamat mencoba, semoga berhasil.
Sumber : http://omkicau.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar